Setingan kaki-kaki mobil Mitsubishi Evo X-nya yang belum sempurna membuat Subhan sedikit kesulitan melibas SS1 dan SS2. Dua SS ini dimenangi Rizal dengan selisih waktu 18 detik. “Ada masalah di suspensi depan. Laju mobil liar dan lari-lari di trek lurus,” ujar Subhan seusai SS2 di Perkebunan Rambong Sialang, Serdang Bedagai.
Untungnya ada kesempatan masuk service park jelang SS3. Kesempatan 20 menit itu dimanfaatkan Subhan dan navigator Hade Mboi membenahi kaki-kaki mobil dan servis mesin seperlunya. Hasilnya, di SS3 mereka bisa menyamai Rizal dengan sama-sama finis dalam waktu 13,13 detik. Overall Rizal masih unggul 18 detik.
SS4 yang sekaligus SS terakhir hari ini kemudian dilibas Subhan pol-polan dengan tujuan memangkas selisih waktu. Hebatnya, ia menyelesaikan SS ini dengan waktu 16,51 detik, sementara rivalnya catat waktu 17,09. Artinya, Subhan unggul di SS ini sebanyak 18 detik alias impas dengan dua hasil di SS1 dan 2. Keduanya memasuki leg terakhir Minggu (7/10) dengan total waktu sama. Keduanya catat 1 jam 2 menit 47 detik. Posisi ketiga ditempati pereli tuan rumah Ijeck dengan waktu 1:04,34.
Sebagai juara nasional bertahan, Subhan dituntut memenangi seri ini agar peluang jadi juara nasional kali ketiga (setelah 2009 dan 2010) masih terbuka pada seri terakhir di Balikpapan, Kaltim, bulan depan. Ia saat ini tertinggal 16 angka dari Rizal akibat DNF pada seri kedua lalu.
Seputar persaingan esok, Subhan mengaku siap berjuang keras untuk memenangi lomba yang menyisakan 5 SS. Ia dan Hade pun sudah mengantisipasi kemungkinan hujan saat lomba.
“Ya, kami tentu harus berjuang menampilkan yang terbaik sampai akhir lomba. Meski begitu, kewaspadaaan tetap harus dijaga. Trek Medan ini sulit diduga. Sedikit saja salah, bisa berantakan. Mudah-mudahan semuanya lancar,” ujar Subhan yang berencana mengganti suspensi mobil untuk mengarungi 5 SS terakhir.